My instagram

Instagram
Selamat datang, selamat menikmati hidangan yang tersaji

Rabu, 26 Desember 2012

Model Pembelajaran Complete Sentence



pertian Model Pembelajaran Complete Sentence
Model Pembelajaran Complete Sentence merupakan rangkaian proses pembelajarann yang diawali dengan menyampaikan materi ajar oleh guru, atau dengan penganalisaan terhadap modul yang telah dipersiapkan, pembagian kelompok yang tidak boleh lebih dari tiga orang dengan kemampuan yang heterogen, pemberian lembar kerja yang berisi paragraf yang belum lengkap, lalu diberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dan diakhiri dengan pengambilan kesimpulan.
Dengan demikian komponen penting dalam pembelajaran model ini adalah model, pembentukan kelompok secara heterogen yang maksimal 3 odang, diskusi dan pengambilan kesimpulan,
Langkah-langkah Model Pembelajaran Complete Sentence
1.      Mempersiapkan lembar kerja siswa dan modul.
2.      Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
3. Guru menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya.
4.      Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
5. Guru membagikan lembar kerja yanga berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
6.  Peserta didik berdiskusi untuk melengkapi paragraf dengan kunci jawaban yang tersedia.
7.      Peserta didik berdiskusi secara berkelompok.
8.   Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta didik membaca sampai mengerti atau hafal.
9.   Kesimpulan.
Kelebihan Model Pembelajaran Complete Sentence
1. Materi akan terarah dan tersaji secara benar, sebab guru terlebih dahulu menjabarkan uraian materi sebelum pembagian kelompok.
2.  Melatih siswa untuk bekerja sama dan menghargai orang lain dalam berdiskusi.
3. Melatih siswa untuk berinteraksi secara baik dengan teman sekelasnya.
4.   Akan dapat memperdalam dan mempertajam pengetahuan siswa melalui lembar kerja yang dibagikan kepadanya, sebab mau tidak mau dia harus menghafal atau paling tidak membaca materi yang diberikan kepadanya.
5. Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa, sebab masing-smasing siswa dimintai tanggung jawabnya atas hasil diskusi.
Kelemahan Model Pembelajaran Complete Sentence
1. Dalam kegiatan diskusi sering hanya beberapa orang saja yang aktif.
2.Pembicaraan dalam diskusi sering melenceng dari materi pembelajaran yang dilakukan.
3. Adanya siswa kurang memiliki bahan dalam melaksanakan diskusi atau tidak mampu untuk menyampaikan pendapatnya dalam diskusi.
Demikian pembahasan pembelajaran model Guided Teaching, mudah-mudahan dapat diterapkan di kelas bapak/ibu guru untuk lebih mengaktifkan kegiatan pembelajaran. Semoga bermanfaat.

metode complate



A.      Pengertian
Model pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran mudah dan sederhana di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia.
Langkah-langkah pembelajarannya sebagai berikut :
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Guru Menyampaikan materi secukupnya atau siswa disuruh membacakan buku atau modul dengan waktu secukupnya.
3. Guru membentuk kelompok 2 atau 3 orang secara heterogen.
4. Guru membagikan lembar kerja berupa paragraf yang kalimatnya belum lengkap.
5. Siswa berdiskusi untuk melengkapi kalimat dengan kunci jawaban yang tersedia.
6. Siswa berdiskusi secara berkelompok.
7. Setelah jawaban didiskusikan, jawaban yang salah diperbaiki. Tiap peserta membaca sampai mengerti atau hafal.
8. Kesimpulan.

B.  Prinsip/ ciri-ciri Complete sentence
a. Soal yang disampaikan berupa kalimat yang belum lengkap, sehingga makna/ arti kalimat tersebut belum dapat dimengerti
b. Kalimat yang banyak dan saling berkaitan dalam sebuah paragrap, dan belum sempurna serta belum dimengerti maknanya
c. Kalimat dapat dilengkapi dengan pilihan kata yang disediakan
d. Harus diisi dengan kata-kata tertentu, misal istilah keilmuan/ kata asing.
e. Jawaban dari kalimat yang belum lengkap itu sudah disediakan

C. Kelebihan/kekurangan model pembelajaran complete sentence
a. Kelebihan
1. Mudah dibuat guru, hanya dengan menghilangan satu kata dalam kalimat
2. Siswa tidak perlu menjelaskan jawabannya, hanya perlu memadukan rumpang/tidak jawabannya.
3. Siswa diajarkan untuk mengerti dan hafal mengenai materi

b. Kekurangan
1. Guru kurang kreatif dan inovasi dalam membuat soal
2. Siswa kurang terpacu mencari jawaban karena hanya cukup menebak kata, karena biasanya hanya kata hubung.
3. Kurang cocok untuk dipergunakan dalam setiap bidang studi.

D. Kesimpulan
Model pembelajaran complete sentence adalah model pembelajaran yang sederhana di mana siswa belajar melengkapi paragraf yang belum sempurna dengan menggunakan kunci jawaban yang tersedia. Model pembelajaran ini sebenarna mempermudah guru namun terkadang gurunya kurang inovatif dan kreatif dalam membuat soalnya. Dan siswanya kurang terpacu untuk mencari jawabannya karena hanya tinggal menebak kaata-kata yang rumpang yang jawabannya telah disediakan.

Selasa, 18 Desember 2012

hal yang berhubungan dengan administrasi sarpras

Sarana dan prasarana pendidikan pada dasarnya dapat dikelompokan dalam empat kelompok, yaitu tanah, bangunan, perlengkapan, dan perabot sekolah (site, building, equipment, and furniture). Agar semua fasilitas tersebut memberikan kontribusi yang berarti pada jalannya proses pendidikan, hendaknya dikelola dengan dengan baik. Pengelolaan yang dimaksud meliputi:
1.         Perencanaan
2.         Pengadaan
3.         Inventarisasi
4.         Penyimpanan
5.         Penataan
6.         Penggunaan
7.         Pemeliharaan  
8.         Penghapusan
Menurut Tim Pakar Manajemen Pendidikan (2003:86) “pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan dapat didefinisikan sebagai proses kerjasama pendayagunaan semua sarana dan prasarana pendidikan secara efektif dan efisien”.
 adapun hal - hal yang harus di ketahui oleh administrasi sarana dan prasarana
1.  Hendaknya kepala sekolah sebagai administrator harus mengetahui langsung sarana prasarana apa saja yang ada disekolahan dan bagaimana keadaannya.
2. Melakukan sisi pencatatan yang tepat sehingga mudah diketahui dan di kerjakan.
3. Administrasi peralatan dan perlengkapan pengajaran harus senantiasa di tinjau dari segi pelayanan untuk turut memperlancar pelaksanaan program pengajaran
Kondisi-kondisi di atas akan terpenuhi jika administrator mengikutsertakan semua guru dalam perencanaan seleksi, distribusi dan penggunaan serta pengawasan peralatan dan perlengkapan pengajaran.